Ini Alasan Coach Age Tidak Mainkan Tazz Sebagai Jungler Di Week Akhir


 KBT Games - Evos Esports Menemui Hambatan Berat di Turnamen MPL Indonesia Season 12 Pada Turnamen Mobile Legends: Bang Bang Professional League (MPL) Indonesia Season 12 kali ini, Evos Esports menghadapi tantangan besar yang akhirnya mengakibatkan mereka gagal melangkah ke babak playoff. Yang menarik perhatian banyak orang adalah keputusan pelatih Age untuk tidak memasukkan pemain andalannya, Tazz, dalam beberapa pertandingan terakhir. 

Situasi ini menimbulkan kontroversi di antara penggemar setia Evos, yang begitu ingin melihat Tazz beraksi dan membantu timnya, Evos Legends, dalam pertandingan-pertandingan penting yang tersisa. Namun, Age tetap teguh pada strateginya sendiri dan tidak terpengaruh oleh tekanan dari para penggemar. Dalam sebuah pernyataan pada kanal Youtube Jonathan Liandi, Age menjelaskan alasan di balik keputusannya ini, 
"Tazz nggak main itu nggak vote sih, itu ada decision dari gue juga, Tazz nggak main itu week akhir, jadi dia udah main banyak match cuma lose streak, dia pas sama Dreams dan Hijumee masih menang-menang kan cuma sama roster baru itu lose streak," ucap Age.

Menurut Age, performa Tazz sedang tidak stabil pada saat itu, dan itu menjadi salah satu faktor penting yang memengaruhi keputusannya untuk tidak memasukkan Tazz dalam pertandingan yang tersisa. Age juga mengungkapkan bahwa Tazz memiliki gaya bermain yang unik dan tidak selalu cocok dengan semua anggota tim, 

"Karena Tazz itu lumayan susah main sama orang, dia jago cuma buat ngetimnya sama orang baru lumayan susah di in-gamenya, kalian harus tau Tazznya gimana, maunya apa, Tazznya bisa jadi Alpha, cuma di tim baru ini Alpha nya ada dua Tazz sama Ivan (Vaanstrong) jadi Tazz mainnya gimana, Ivan mainnya gimana giliran berdua bersuara bentrok,"

"Intinya ada perbedaan gaya bermain antara Tazz dan Vaanstrong di mana keduanya berperang sebagai Alpha. Dan menurut Age tidak bisa seperti itu, dan menurutnya memang roam lah yang harus menjadi Alpha dan memegangi kendali permainan karena visionnya lebih luas," paparnya.


Age menekankan pentingnya perbedaan gaya bermain antara Tazz dan Vaanstrong dalam peran Alpha. Menurutnya, seorang pemain yang mengambil peran Roam memiliki tanggung jawab yang lebih besar dalam mengendalikan permainan dan memastikan visi tim selalu luas. Dengan demikian, Age berpendapat bahwa peran Roam seharusnya menjadi peran Alpha yang dominan dalam tim. Sementara kontroversi ini terus berlanjut, Evos Esports akan terus berupaya untuk mengatasi hambatan ini dan kembali kuat di musim berikutnya. Kepastian mengenai peran Tazz dan strategi tim akan menjadi sorotan yang menarik untuk diikuti oleh para penggemar setia Mobile Legends di Indonesia.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama